Game Olahraga: Inovasi dan Koneksi Baru di Era Digital
Game olahraga telah mengalami perkembangan
yang cukup pesat dan luas. Berbagai platform sudah mewadahi para player
untuk terjun di dunia game olahraga. ESports adalah salah satunya. eSport
sendiri merupakan olahraga digital yang menggunakan game sebagai bidang
kompetitif utama. eSport pertama kali muncul pada 1972 saat itu kompetisi game
diadakan di Universitas Stanford dengan nama Intergalactic Spacewar Olympic,
sebuah kompetisi game space war yang diikuti oleh 24 orang.
Dalam
era digital saat ini, game olahraga menjadi salah satu bentuk hiburan
yang sangat populer di berbagai kalangan. Tidak hanya sebagai sarana hiburan,
tapi juga sebagai cara untuk terhubung dengan orang lain di seluruh dunia. Kali
ini kita akan menjelajahi bagaimana game olahraga telah mengalami
berbagai inovasi dan menghasilkan konektivitas baru di antara penggemar
olahraga. Di zaman sekarang sendiri sudah banyak wadah untuk para player yang
menjadikan dunia game sebagai sumber mata pencaharian utama. Salah satu platform
untuk mewadahi player adalah eSports. eSports adalah Electronic Sport
atau eSport merupakan olahraga digital yang menggunakan game sebagai
bidang kompetitif utama. Permainan ini dimainkan oleh para pemain profesional
dan terlatih. Olahraga ini lebih mementingkan strategi permainan yang
dipertandingkan secara online melalui komputer sehingga tiap pemain
tidak perlu saling berhadapan secara langsung. Meskipun menggunakan media game
sebagai bidang kompetitifnya, cabang olahraga eSport bisa bersaing dengan
beberapa cabang olahraga lain. Ketika internet marak di tahun 90-an, kompetisi game
semakin berkembang menjadi kompetisi online serta beberapa organisasi
punya visi untuk menjadikan kompetisi game menjadi sebuah industri
eSport. Lalu beberapa kompetisi besar hadir pada tahun 90an, salah satunya
Nintendo World Championship. Setelah sukses, Nintendo kembali menggelar
kompetisi pada tahun 1994 dengan nama Nintendo PowerFest.
Perkembangan
eSport di Indonesia mulai muncul pada tahun 1999 lewat kompetisi Liga Game. Pada
saat itu banyak kendala yang membuat eSport tidak berkembang. Selain karena
sedang masa transisi kekuasaan pemerintah, internet di Indonesia juga belum
begitu meluas. Pada awal tahun 2000-an, warnet (warung internet) menjadi tempat
yang fenomenal bagi banyak orang. Banyak sekali yang bermain warnet hanya untuk
bermain game. Pada era tersebut pula kompetisi game online
pertama digelar di Indonesia. Warnet menyediakan berbagai jenis game,
mulai dari PB (Point Blank), LS (Lost Saga), Ayo Dance, FIFA Online, dan lain-lain.
Berkembangnya
industri game di Indonesia membuat olahraga eSport berkembang pesat. Sudah
banyak tim eSports Indonesia dari berbagai genre game yang sukses meraih
prestasi nasional dan internasional. Salah satunya yang terbaru ketika
Indonesia menjadi juara di turnamen AFC eSports Asian Cup 2023 lalu. AFC eAsian
Cup 2023 adalah bagian dari ajang AFC Asian Cup atau Piala Asia 2023. Sebanyak
20 tim dari negara anggota AFC yang berlaga pada Piala Asia 2023, mengikuti
kompetisi ini. Mereka bertanding menggunakan game eFootball 2024 dengan
konsol PlayStation 5 (PS5). Timnas eSport Indonesia mengirim Rizky
Faidan, Elga Cahaya Putra, dan Akbar Paudie untuk berlaga dalam AFC eAsian Cup
2023. Tiga pemuda yang menjadi perwakilan Indonesia tersebut sukses menjadi
juara setelah mengalahkan negara developer game eFootball, Jepang.
Salah
satu hal yang membuat game olahraga menjadi menarik adalah kemajuan teknologi
untuk menggabungkannya dengan olahraga yang kita sukai. Dengan adanya teknologi
virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), para player
sekarang dapat merasakan pengalaman yang sangat realistis hanya lewat rumah
mereka sendiri. Misalnya, dalam game sepak bola VR, pemain dapat
merasakan sensasi menjadi bagian dari tim mereka, menendang bola dan mencetak
gol di stadion seperti pemain bola profesional.
Meski
sering dicap sebagai kegiatan negatif dan membuat kecanduan, eSports ternyata juga
memiliki banyak dampak positif. Esports menuntut player untuk mengembangkan
strategi, kerja sama tim, sportivitas, hingga kemampuan berpikir cepat dan
logis untuk mengalahkan lawannya. Para atlet eSports juga dituntut untuk
berlatih secara disiplin dan terstruktur layaknya atlet olahraga lainnya. Esports
juga membuka peluang karier yang luas. Selain atlet, esports membutuhkan tenaga
profesional di berbagai bidang, seperti pelatih, analis pertandingan, caster
(komentator), hingga streamer (penyiar game online).
Perkembangan
eSport turut melahirkan komunitas-komunitas game yang aktif. Komunitas
ini menjadi wadah bagi para player untuk saling bertukar ilmu, berlatih
bersama, dan mengikuti kompetisi. Komunitas eSports sering melahirkan
atlet-atlet berbakat yang kemudian mencuri perhatian tim profesional. Berkembangnya
eSports juga turut melahirkan industri pendukung yang besar. Produsen perangkat
keras dan lunak komputer berlomba menciptakan peralatan khusus untuk bermain game
secara kompetitif.
Era
yang sudah serba digital ini, game olahraga telah membuka pintu bagi
inovasi dan konektivitas baru di antara penggemar olahraga. Dengan
menggabungkan teknologi dengan olahraga, serta memiliki dampak positif pada
kesehatan dan kesejahteraan, game olahraga tidak hanya menjadi sumber
hiburan, tetapi juga alat untuk mempererat komunitas global yang berbagi banyak
hal seputar hobi mereka. Dengan terus berkembangnya teknologi, kita dapat yakin
bahwa game olahraga akan terus menjadi bagian integral dari budaya
digital kita.
Teks:
Muhammad Thariq Athallah
Comments
Post a Comment